“Lebih
dari setengah abad yang lalu, Russel menyatakan bahwa mesin pendorong kemajuan
umat manusia yang paling dasyat adalah hasrat untuk beraksi memperbaiki dunia
tempat mereka bermukim (Douglas1996). Didorong oleh adanya
keinginan luhur serta kesadaran akan peran, kewajiban, dan tanggung-jawab
tersebut maka diperlukan suatu wadah yang berfungsi sebagai suatu sarana untuk
bertukar pandangan dan pikiran dalam suasana kekeluargaan guna memecahkan
persoalan-persoalan yang timbul di dalam masyarakat ilmiah, khususnya dalam
pembangunan nasional berkelanjutan berwawasan kesehatan yang semakin kompleks
di negara kesatuan Republik Indonesia melalui konteks pergerakan mahasiswa”
Pergerakan Anggota Muda Ikatan Ahli kesehatan Masyarakat Indonesia (PAMI)
Daerah Bengkulu di deklarasikan pada 27 November di kampus stikes tri mandiri sakti,
kemuadian dilanjutkan pada tanggal 9 Desember di laksanakanlah musyawarah
daerah (MUSDA) ke-1 di kampus Universitas ratu samban di Bengkulu Utara.
Sebagai Oeganisasi Keprofesian, maka sudah selayaknya organisasi yang dipimpin oleh seorang pemuda dan Mahasiswa yang dipilih oleh pemuda dan
mahasiswa kesehatan masyarakat seprovinsi Bengkulu untuk menjalankan fungsinya dalam melayani,
memfasilitasi, serta
menjadi Abdi bangsa. Sesunguhnya hal ini akan dapat
meningkatkan eksistensi dan peran strategis PAMI baik tingkat pusat maupun di
daerah. Disamping itu peningkatan hubungan
kekeluargaan diantara elemen organisasi mahasiswa dan kepemudaan pun harus dibangun melalui
komunikasi yang baik kepada pihak birokrasi yang nantinya akan menjadi mitra
dalam bekerja. Dalam perjalanannya, kita pahami bahwa PAMI tidak hanya bergerak dalam tataran
kampus, akan tetapi juga bergerak dalam bentuk kepedulian dan kepekaan sosial
politik, dan kemasyarakatan. Maka peran pengawasan kebijakan pemerintah yang
mempunyai akses langsung kepada rakyat Indonesia adalah menjadi tanggung
jawabnya juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar