Halaman

Minggu, 03 Februari 2013

KONAS III PAMI di Jakarta


 
Kongres Nasional ke-III pergerakan anggota muda IAKMI (PAMI) yang dilaksanakan di Ciputat, kampus UIN syarif Hidayatullah Jakarts telah memberikan banyak pengalaman bagi delegasi PAMI Bengkulu yang dikirim ke Jakarta yaitu Fatra kurniawan. KONAS PAMI dalam rangkaina kegiatan IndonesianYouth Summit (IYS) seperti seminar nasional, talk show HIV/AIDS dan PAMI melangkah dengan tema “From Youth For Global Health” ini berlangsung pada tanggal 28-30 November 2012 di Auditorium Pusat TIK Nasional tepatnya di kampus UIN jakarta. Peserta KONAS PAMI ini sangat banyak yang berasal dari PN PAMI, PAMI Daerah dan Cabang seluruh Indonesia.

Kongres dimulai pada pukul 09.00 WIB. Peserta berkumpul untuk melakukan registrasi dan menuju ke ruangan yang telah berisi puluhan kursi. Pembukaan KONAS PAMI berjalan sangat hikmat. Topik yang dibahas pada hari pertama adalah bertema tentang  “Di balik Kisruh Regulasi Rokok: Sebuah Tinjauan Komprehensif dari Pemuda Untuk Bangsa” yang disampaikan oleh Komnas pengendalian tembakau pak fuad baradja dan pemateri yang sangat luar biasa

Pada hari kedua dilakukan Kongres Nasional PAMI di mess UIN Jakarta. Diawali dengan pembukaan dan sambutan-sambutan lalu dilanjutkan dengan Keynote speech oleh Sekjen IAKMI pusat yaitu Pak Dedi Supratman dengan topik peran kesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan gerakan PAMI kedepan. Setelah itu dilanjutkan pembacaan tatib dan pemilihan presidium tetap untk memimpin rapat. Setelah presidium sidang dipilih maka dilanjutkan penyampaian LPJ kepengurusan PAMI 2012 oleh masing-masing kementrian dibawah kepemimpinan Zakiya eke. Sidang pun terus berjalan hingga larut malam sampailah pada saat pemilihan presiden PAMI 2013 kedepan, dengan berbagai ujian dan pertanyan oleh calon presiden PAMI yaitu kak Muhammad Ilham dan Badra Al aufa yang di tanya oleh peserta KONAS. Dengan hasil voting bahwa yang menjadi presiden PAMI 2013 adalah kak Muhammad ilham.

Pada hari ketiga, anggota PAMI berkumpul kembali untk mengikuti talk show tentang HIV/AIDS. Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya siswa tingkat menengah dan mahasiswa tentang cara penularan HIV dan meluruskan stigma buruk terhadap ODHA serta dapat mengajak ODHA secara bersama-sama memberantas HIV. Dengan bertema “Say Hi to AIDS (Aku Ingin Dihargai Sesama)”, terdapat pula beberapa rangkaian kegiatan dalam HAS 2012 yaitu Seminar dan Pameran Karya ODHA, Project Maker Competition and Focus Group Discussion, serta Talkshow Nasional dan Pameran Karya ODHA.

Salah satu peserta dari Bengkulu yaitu fatra kurniawan sekaligus sebagai pengurus nasional PAMI 2012, memberikan sepatah kata kepada seluruh peserta KONAS PAMI “bahwa mari kita satukan barisan untuk gerakan PAMI 2013 ini, dg tujuan untk indonesia sehat. Dan bengkulu untk tahun 2013 ini akan mengadakan deklarasi dan MUSDA, mohon bantuan dan kerjasamanya untk mendirikan PAMI bengkulu ini,,,

Dan akhirnya PAMI bengkulu berdiri untuk berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di indonesia,,

Jayalah PAMI

Hidup rakyat indonesia..!!!

 

PERBUP Kab. Rejang lebong, Prov. BENGKILU


Rejang Lebong Giatkan Komitmen Wujudkan Kawasan Tanpa Asap Rokok
 
Perbup RL No 20 tahun 2007 tentang Kawasan Dilarang Merokok
Kalau kita baca Peraturan Bupati ini, tujuan penetapan Kawasan Dilarang Merokok (pasal 2) adalah :
  1. Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian yang disebabkan merokok dengan cara mendorong kebiasaan masyarakat untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
  2. Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal;
  3. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula;
  4. Mendorong terwujudnya Kabupaten Sehat
Sementara ini yang menjadi target pelaksanaan peraturan ini adalah membuat Kawasan Dilarang Merokok di tempat-tempat sbb :
  1. tempat umum (terminal, halte, restoran),
  2. tempat kerja (kantor/instansi),
  3. tempat proses belajar mengajar (sekolah),
  4. tempat pelayanan kesehatan (puskesmas/RS),
  5. arena kegiatan anak-anak,
  6. tempat ibadah, dan
  7. angkutan umum
Kemudian di pasal 7, Tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Dilarang Merokok wajib dilengkapi dengan Penandaan atau petunjuk., berupa :
“KAWASAN DILARANG MEROKOK”
Penandaan atau petunjuk dibuat dengan ukuran tulisan yang jelas ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat dan tidak mengganggu keindahan tempat.
Komitmen pejabat dan karyawan serta anggota Dewan
Perbup No 20 tahun 2007 sudah berjalan selama 4 tahun. Namun nampaknya kurang efektif. Diperlukan komitmen seluruh pejabat dan karyawan dan anggota Dewan untuk menaati dan mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Oleh karena itu dilakukan penandatangan sebuah plakat komitmen yang nantinya akan dipasang di lobby pemda dan ruang sidang DPRD. Diharapkan seluruh pejabat dan anggota Dewan akan menandatanganinya.
BAHAYA ROKOK
Menurut penelitian Badan kesehatan Dunia (WHO), rokok mengandung 4.000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan serta ada 25 jenis penyakit yang dapat timbul sebagai akibat merokok. yang paling berbahaya adalah nikotin. Nikotin ini pangkal penyebab kita ketagihan rokok, yang secara farmakologi nikotin ini menekan produksi enzim mono amin oksidase (MAO), suatu enzim yang mensupress dopamine. Sedikitnya MAO, membuat dopamine meningkat, dan dopamine adalah zat kimia yang mendorong pencarian rasa kesenangan dan kenikmatan. Begitulah, sekali kenal rokok, dopamine kita meningkat setelah rokok dihisap, dan terus ritual ”ngebul” memberi kenyamanan badan kita.
FAKTA TENTANG ROKOK
  1. Rokok ternyata menjadi sumber pemborosan anggaran, menurut Dr. Faried A.Moeloek, ketua IDI dan Komnas PMM 10 % rata-rata penghasilan keluarga di Indonesia dihabiskan untuk konsumsi rokok,
  2. Ancaman bahaya rokok bukan hanya harus dihadapi oleh para perokok aktif, tetapi juga mengancam kesehatan perokok pasif atau orang-orang yang berada di sekitar perokok.
  3. Kebiasaan merokok menyebabkan 87% kematian karena kanker paru dan memicu terjadinya kanker di tenggorokan
  4. Perokok pasif memicu terjadinya sekitar kematian 3000 orang karena kanker paru per tahun di AS
  5. Perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama. Hingga dapat dikatakan : TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK.
RESIKO MEROKOK
Efek racun nikotin dan tar pada rokok membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
  1. 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
  2. 4x menderita kanker esophagus
  3. 2x kanker kandung kemih
  4. 2x serangan jantung.
Dugaan-dugaan Dusta
  1. Merokok menghilangkan rasa lelah, padahal justeru menambah kelelahan dan kepayahan karena terganggunya banyak organ tubuh, seperti urat saraf, alat pencernaan dsb.
  2. Merokok bisa mengusir kesedihan dan kegalauan, padahal ia mendatangkan kesedihan, kegalauan dan bencana, di antaranya karena ia harus terus merogoh kantongnya.
  3. Promosi pabrik rokok yang gencar mengiklankan budaya merokok di kelompok pemula (sponsor olah raga, dll) dan iklannya bisa dipasang di seluruh area kota/kab.
  4. Merokok sebagai simbol trendy, macho, cool dan positif. Memanfaatkan model selebritis (group band) untuk menggaet pecandu rokok pemula, sama dengan mempromosikan ngedrugs
Seandainya 2/3 dari yang dibelanjakan dunia untuk membeli rokok digunakan untuk kepentingan kesehatan, makanan dan pendidikan, niscaya bisa memenuhi kesejahteraan manusia di muka bumi. Anak-anak kaum buruh dan tukang ojek akan lebih bergizi, kalau bapaknya tidak merokok, padahal setiap rupiah yang dikaisnya setiap hari susah didapat, dan kalau udah dapat, ritual merokok yang diprioritaskan.

SEMINAR NASIONAL

foto bersama PAMI bengkulu dengan IAKMI pusat

pada tanggal 19 Desember 2012 Ikatan ahli kesehatan masyarakat indonesia (IAKMI) bengkulu mengadakan seminar nasional tentang peran profesi kesmas dan MDGs di balai pelatihan kesehatan (BAPELKES) Provinsi bengkulu. sekaligus rapat anggota IAKMI bengkulu. dengan pemateri pak adang (ketua IAKMI pusat).
 

Rokok Vs Iklan




Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok secara sistematis, masif dan terus menerus mengkondisikan anak menjadi perokok pemula. Massifnya iklan, promosi, dan sponsor rokok menjadi pemicu naiknya jumlah perokok anak dan remaja secara drastis. Industri rokok di Indonesia memiliki kebebasan yang hampir penuh mempromosikan produknya dengan berbagai cara. Adalah berbohong jika iklan rokok ditujukan untuk mengingatkan agar perokok beralih ke produk baru.
Kenyataannya adalah iklan rokok ditujukan untuk mencari perokok baru. Bagi orang yang sudah kecanduan merokok, ada atau tidak ada iklan ia tetap mencari dan membeli rokok pertama yang sudah dicandunya. Sekali kecanduan, ia tidak dapat lepas lagi dari cengkraman rokok dan biasanya setia pada produk yang sudah biasa ia hisap.
Oleh karena itu, tidak masuk akal jika iklan rokok dimaksudkan kepada mereka yang sudah merokok. Satu-satunya kemungkinan iklan rokok lebih ditujukan untuk mencari perokok baru, terutaam di kalangan anak-anak dan remaja karena sekali mereka sudah terjerat, seumur hidup ia akan menjadi pembeli produk rokok tersebut.
Iklan rokok lebih tepat disebut sebagai media untuk mencari mangsa baru. Laporan Myron E. Johnson ke Wakil Presiden Riset dan Pengembangan Phillip Morris menyebutkan “Remaja hari ini adalah calon pelanggan tetap hari esok karena mayoritas perokok memulai merokok ketika remaja.” Pernyataan ini didukung oleh R.J Reynolds Tobacco Company Memo Internal, 29 Februari 1984 dalam “Perokok Remaja: Strategi dan Peluang” yang mengatakan, “Perokok remaja telah menjadi faktor penting dalam perkembangan setiap industri rokok dalam 50 tahun terakhir. Perokok remaja adalah satu-satunya sumber perokok pengganti. Jika para remaja tidak merokok maka industri akan bangkrut sebagaimana sebuah masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah..”
Hampir semua iklan rokok bertemakan remaja. Perusahaan rokok tahu betul strategi memangsa remaja yaitu “pedekate” lewat musik, olahraga, gaya hidup, budaya, dan agama. Hampir setiap konser di negeri ini disponsori rokok, hampir setiap lapangan olahraga di negeri ini dicat dengan logo rokok, pagelaran seni dan budaya pun tak luput dari gambar rokok, bahkan perdagangan nikotin ini muncul di spanduk-spanduk seruan keagamaan, belum lagi beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang jika ditilik ulang beasiswa tersebut berasal dari uang penduduk miskin yang tergerus oleh nikotin di dalam rokok.
Strategi pedekate kepada remaja dengan music, olahragam gaya hidup, budaya, dan agama ini disebut sebagai strategi membangun imej “good corporate citizen” sekaligus strategi untuk membungkam pemerintah dan menarik simpati masyarakat. Iklan-iklan tersebut menjadikan merokok adalah hal yang positif dan tidak berbahaya, malah seakan-akan dianggap “mulia” karena pesan sosial yang menjadi kedok kebejatan produknya.
Kembali ke pertanyaan Ismet Soeltani tadi, “Jika memang rokok sangat berbahaya? Mengapa perusahaan rokok tidak ditutup? Mengapa pemerintah diam saja?” Maka jawabannya adalah pemerintah sebenarnya bukan diam tapi dibungkam. Lalu, pertanyaan Rahmad Arif, “Apakah Kakak pernah dimarahi perusahaan rokok karena apa yang kakak lakukan ini akan membuat perusahaan-perusahaan rokok tersebut bangkrut?” Maka jawabannya adalah bagaimana perusahaan rokok akan marah karena yang tengah dibicarakan bukan isapan jempol melainkan data dan fakta yang dikumpulkan dari melihat, mendengar, dan merasakan.
Dalam menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei ini, WHO bersama Depkes dan Dinkes serta kalangan akademisi Kesehatan Masyarakat juga ahli para dalam Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) yang turut didukung oleh mahasiswa terus berupaya mengajak generasi Indonesia menjauh dari “produk amazing yang membunuh bangsa ini” yaitu rokok. Sementara kepada yang telah terlanjur merokok pilihannya hanya dua : “Stop Smoking or Stop Breathing, Berhenti Merokok atau Ikhlaskan Nyawa Anda Sekarang”

9 fakta mengenai rokok

Rokok telah membunuh diam-diam generasi bangsa. Rokok seakan-akan bukan barang berbahaya melainkan tak ubahnya sebagai sarapan pagi dan lebih penting daripada susu bayi. Rokok dianggap telah menyumbang untuk perekonomian Indonesia padahal akibat yang ditimbulkannya membuat negara bangkrut dari segi finansial, SDM, dan produktivitas. Pajak yang dihasilkan rokok dibuat seakan-akan “dewa” bagi negeri ini karena apabila perusahaan rokok ditutup maka negara tidak punya pemasukan “hebat” lagi. Negara ini lalu bungkam dan membiarkan rokok membunuh diam-diam bangsa.
Maka ada baiknya kita cek dulu 9 (Sembilan) fakta mengenai rokok yang saya rangkum dari berbagai sumber ilmiah :
1.      1.172 orang meninggal setiap hari karena rokok.
2.      Indonesia saat ini adalah peraih medali perunggu jumlah perokok terbesar di dunia.
3.      Matikan Rokok Suami Anda. Istri dan anak yang terpapar asap rokok (perokok pasif) menyebabkan istri melahirkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, dan abortus spontan dan menyebabkan anak menderita infeksi saluran nafas bagian bawah, penyakit telinga tengah, gejala pernafasan kronik, asma, dan kematian bayi secara mendadak (sudden infant death syndrome-SIDS)
4.      3 dari 10 pelajar terbukti merokok pertama kali sebelum mencapai usia 10 tahun. Diantara pelajar yang merokok, sebesar 3,2 % telah kecanduan dengan indikator hal pertama yang diinginkan di pagi hari adalah merokok.
5.      Kebiasaan merokok kepala keluarga menggeser pengeluaran rumah tangga dari Makanan ke Rokok dan memicu kurang gizi pada balita.
6.      Pengeluaran rokok Rumah Tangga Miskin Rp 117 ribu/bulan, LEBIH BESAR dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 100 ribu/bulan.
7.      BESAR PASAK DARIPADA TIANG. Siapa bilang Rokok merupakan penyumbang ekonomi untuk Indonesia? Kenyataannya, pengeluaran akibat merokok (167,1 T) adalah 5 X LIPAT dari pemasukan cukai (32,6 T) dari industri rokok itu sendiri.
8.      LARANG IKLAN ROKOK! Fakta : Iklan Rokok membuat merokok adalah hal yang positif dan tidak berbahaya, malah seakan-akan dianggap “mulia”. Padahal rokok membuat ANDA sengsara!!!

[sumber data : TCSC IAKMI kerjasama dengan SEATCA dan WHO]

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India